Meski ada pembatasan Covid-19, ketua Komite IDPR menyampaikan apresiasi terhadap jurnalisme
- Corona
- Nov 08, 2020
- 0
Reporter Tribunnews.com Hasanudin Aco melaporkan-Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Meutya Hafid, Ketua Panitia DPR yang pertama, memuji kinerja jurnalis dan media dengan wabah Covid-19 di perbatasan yang tepat.
Meski diakuinya banyak tim media yang telah dikonfirmasi oleh Covid-19 dan banyak perusahaan berita juga terkena dampak ekonomi dari virus tersebut, pers tetap menjalankan tugasnya secara profesional dan memikul tanggung jawab. Ikuti aturan berita. Hal itu dilakukan Meutya Hafid di Jakarta, Minggu (21/6/2020), saat memberikan sambutan di webinar bertema penyebaran informasi saat pandemi Covid-19.
Webinar tersebut sebenarnya dibuka oleh Wakil Presiden Partai Progresif Demokratik Azis Syamsuddin (Azis Syamsuddin), dan juga mengundang juru bicara Atal S Depari, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sebagai juru bicara beliau merupakan ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henri Subiakto. Peserta webinar adalah pimpinan PWI wilayah, tim media dan publik seperti PWI Lampung dan PWI Sumatera Utara.
Baca: bertambah 127 kasus baru, dan total pasien yang positif Covid-19 mencapai 9.830 di DKI Jakarta
Meutya Hafid mengatakan media menyebarkan perkembangan terkait Covid-19 ke seluruh masyarakat Terus memainkan peran penting.
“Media memainkan peran penting dalam pandemi Covid-19. Dari menyebarluaskan informasi dan mengedukasi masyarakat, Meutya Hafid mengatakan:” Lawan lelucon. “Politisi dari Partai Golkar berharap wartawan dari berbagai jenis media lebih banyak mempublikasikan berita positif terkait penanganan Covid-19 di berbagai daerah. Meutya Hafid mengatakan konferensi pers ini bergerak ke arah yang lebih positif dan kemauan. Ada banyak aspek dalam pengelolaan -19, yang akan mampu memberikan dorongan moral kepada setiap orang yang terpecah belah saat pandemi.

Baca: Menghadapi wabah Covid-19, PSBB harus melanjutkan dan memperkuat persatuan masyarakat– – “Sebaliknya, jangan sampai informasi yang diberikan membuat orang semakin takut akan aktivitas. Ia mengatakan jumlah berita positif tidak boleh sama dengan 50% berita. Berita negatif, pasti ada berita yang lebih positif.
Komentar Terbaru