Dari 28.000 pondok pesantren, hanya 8.000 yang disiapkan untuk mencegah Covid-19. Hal ini untuk memastikan santri belajar dengan aman.
- Corona
- Nov 05, 2020
- 0
JAKARTA TRIBUNNEWS.COM-Dari total 28.000 pondok pesantren di Indonesia, baru 8.000 yang siap menghentikan boikot Covid-19 terhadap siswanya. Pada Selasa (21/7/2020) dalam Musyawarah Kelompok Kerja Nasional yang diadakan di Graha BNPB Jakarta, ia menjabat sebagai direktur pendidikan prasekolah dan pesantren melalui media online. Menerapkan perjanjian sanitasi.
Namun, Variono menjelaskan, alasan kurangnya persiapan tersebut adalah para petani tersebut memiliki sarana dan prasarana yang kurang memadai.

“Dari 28.000 pondok pesantren, baru 8.085 petani yang benar-benar siap, kata Waryono, dan sisanya tidak berfungsi dengan baik karena sebelumnya, karena sarana dan prasarana belum memadai, saya tahu.” Dia mengatakan, fokus ini memungkinkan staf pendukung untuk melakukan berbagai tes dan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mencegah COVID-19.
“Jadi, kami ucapkan terima kasih kepada gubernur, bupati, dan walikota yang sedari awal menyediakan dana,” ujarnya. Covid-19
Berbagai tindakan pencegahan Covid-19 telah dilakukan di lingkungan pendidikan pesantren di Indonesia.
Tujuan dari langkah-langkah tersebut adalah untuk kepentingan semua aspek, salah satunya adalah agar santri tertawa, agar dapat terus memahami dengan nyaman dan aman penyebaran virus SARS-CoV-2 di lingkungan pondok pesantren.
Komentar Terbaru