Reporter Tribunnews.com Fransiskus Adhiyuda

Jakarta TRIBUNNEWS.COM report- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kesehatan Edi Prasetyo menanyakan apakah Pemprov DKI Jakarta perlu serius memberlakukan kembali PSBB yang ketat. – “Akibat ketidakmampuan Pemprov untuk terus menegakkan regulasi PSBB, Jakarta terpaksa harus kembali menerapkan PSBB. Salah satunya terlihat dari aksi demonstrasi dan pernyataan yang dibiarkan massa serta penghapusan ketidakrataan ganjil yang membuat kluster angkutan umum. Kelima pernyataan tertulis (11 November 2020) menyebutkan bahwa Pemprov sendiri salah. Tindak lanjut.

Baca: DPRD DKI Jakarta menyayangkan daerah penyangga cenderung tidak mendukung ketatnya PSBB Ibu Kota – – “Jangan gegabah, kecuali dirasa manfaatnya sudah rileks, masyarakat bingung, petugas medis juga bingung, bahkan berbahaya,” ujarnya. -Edi juga menilai alasan gagalnya penanganan pandemi Covid-19, yakni pemerintah daerah. Kurangnya koordinasi dan komunikasi .- “Jakarta secara fungsional tidak dapat dipisahkan. Mulailah dengan Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Karenanya, Pemprov DKI harus aktif berkonsultasi dengan mereka seperti gubernur sebelumnya. Rencana DKIPemprov untuk mempengaruhi kawasan penyangga daerah harus dikoordinasikan dulu, ”ujarnya. Di Italia, Pilar Persija Marco Motta menegaskan juga syarat Jakarta bisa melanjutkan pelaksanaan PSBB-PKPI. Menekankan anggaran pemerintah yang dibutuhkan untuk menanggulangi pandemi.

“Jangan buang-buang uang ini” apalagi beban ekonomi penduduk, ”kata Eddie.