Ahli epidemiologi UI: Pilkada berisiko tinggi menyebarkan Covid-19 pada 2020 dan sulit mengikuti prosedur kesehatan
- Corona
- Okt 26, 2020
- 0
Reporter Tribunnews.com Fransiskus Adhiyuda melaporkan-Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Epidemiolog Pandu Riono dari Universitas Indonesia (UI) memperkirakan selama wabah Covod-19, pilkada serentak pada 2020 sangat berbahaya. Menurut Pandu, risiko penyebaran Covid-19 sangat tinggi, dan kesepakatan kesehatan selama kampanye sulit dilaksanakan.

Pandu Riono dalam judul “ Media dan Pilkada: Antara Peran Kunci dan Ancaman Infeksi ”, melalui AJI Indonesia Tayangan YouTube, Senin (5/10/2020). Pandu berkata: “Saya seorang ahli epidemiologi yang menemukan bahwa risikonya sangat tinggi dan sulit untuk menjelaskan rencana medis.” -Pandu juga menilai kebijakan penundaan operasi pilkada secara serentak pada 9 Desember 2020 .
Baca: Covid-19 RS Darurat Atlet Wisma Dukungan Psikologis Anak Dalam Perawatan
Baca: 6 Calon Utama Pilkada 20 20 Positif HIV Covid-19 dan 3 Orang Meninggal- — Bacaan: Ibu menduga pintu kamar tidur anak tidak dibuka, dan putrinya kemudian mengakui bahwa sejak ayahnya diperkosa, 2016
Tapi, kata Pandu, penundaan itu bukan karena waktu tunggu. Namun, ia harus mempersiapkan diri dengan baik dan dewasa.
Dengan demikian, mereka yang rela memilih untuk menghindari bahaya tertular Covid-19. “Ini tidak berarti kita menunggu. Ya. Kalau kita bilang kita akan tunda menjadi 3 bulan pada 2021 (misalnya April 2021), maka kita harus bekerja keras,” kata Pan Du. Pengujian, pelacakan kasus, latihan 3M (pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, red) supaya kita benar-benar bisa mengontrol infeksi di bulan April, dan situasinya sudah terkendali. Ini penting, ”jelasnya.
Komentar Terbaru