Pemerintah berterima kasih kepada staf medis pengemudi online Ojek yang telah membantu mengelola Covid-19
- Corona
- Agu 12, 2020
- 0
JAKARTA, TRIBUNNEWS.COM-Pemerintah melalui Kelompok Kerja Percepatan Pengolahan Covid-19, mengucapkan terima kasih kepada para pekerja dan dokter yang telah berpartisipasi dalam pekerjaan para pengemudi ojek (online) yang menjalankan tugas di rumah masing-masing, sehingga membantu menangani wabah virus corona.
“Mereka mengibarkan bendera”, juru bicara manajemen COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan pada konferensi pers di BNPB Graha Timur: “Kami akan bekerja di luar rumah untuk Anda, mari kita di rumah untuk kami” Jakarta Selasa (03 / 31/2030).
Baca: Dampak Korona, Narapidana di Lapas dan Rutan Hadiri Video Conference-Dalam keterangan yang dikirim BNPB, selain dokter dan pengemudi ojek antre, pemerintah juga mengapresiasi satpam, jasa transportasi, dan angkutan umum Pengemudi menyediakan layanan kurir.
Pada kesempatan lain, Menteri Keuangan India Sri Mulyani Indrawati (Sri Mulyani Indrawati) mengatakan bahwa pemerintah telah mengalokasikan tenaga medis yang menangani Covid-19 berupa asuransi dan santunan. Anggaran sebesar 6,1 triliun rupee.
Baca: Maruf Amin menyebutkan bahwa karantina dapat dilaksanakan sesuai wilayah perkotaan

Hal yang sama, Susiwijono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bank Nasional Prancis, mengatakan pada Kamis (26/3). 2020) Pemerintah akan menerapkan langkah-langkah insentif baru di wilayah tersebut. Dia mengatakan, paket stimulus yang ditargetkan berdampak pada pekerja sektor informal, seperti tukang ojek online, dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Baca: Global Corona Update 31 Maret 2020: 805.377 kasus aktif, 172.436 kasus sembuh-katanya target pertama pekerja di sektor informal, seperti warung makan, warung kecil, pasar pengusaha. Sasaran kedua adalah perusahaan transportasi online, seperti Les Chauffeurs de Gojek dan Grab, serta pekerja informal lainnya, termasuk pekerja tidak tetap di pusat perbelanjaan, pusat perbelanjaan komersial, dll.
“Untuk datanya, kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah khususnya DKI Jakarta, Gojek, Grab dan beberapa asosiasi lainnya (misalnya salah satu Asosiasi Pengusaha Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI)),” kata Susiwijono.
Komentar Terbaru