Jakarta, TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Indonesia, dengan mempercepat pengelolaan gugus tugas COVID-19, mencapai 1.107 kasus setelah jumlah kasus yang disembuhkan meningkat 65 setiap hari Minggu (26/4). Masih ada 23 orang di Provinsi DKI Jakarta, dengan 335 pasien yang paling banyak pulih, diikuti 138 di Jawa Timur, 99 di Sulawesi Selatan, 93 di Jawa Barat, 75 di Bali, dan bagian lain di Indonesia. Sebanyak 1.107 pasien.

Standar untuk pemulihan pasien kumulatif didasarkan pada hasil dari dua tes laboratorium dan tidak ada lagi ketidaknyamanan klinis.

Baca: Ahok BTP mengungkapkan serangkaian hal yang merindukan menjadi gubernur DKI, dan menekankan darurat tengah malam — Baca: TRIBUNNEWSWIKI-Memahami pemimpin top Korea Utara Kim Jong Un – Baca: Ingat sepak bola Barcelona Asisten pelatih klub Tito Vilanova (“memulihkan 335 orang di Jakarta, 138 di Jawa Timur, 99 di Sulawesi Selatan, 93 di Jawa Barat dan 29 provinsi lainnya, Jumlahnya adalah 1.107, “Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk COVID-19, mengatakan melalui berita resmi dari pusat media. Jakarta, Kelompok Kerja Biro Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Graha akan mempercepat penanganan COVID-19, Minggu (26/4).

Di antara semua kasus rehabilitasi dan kematian, beberapa kasus positif juga ditambahkan, dengan total 275 karyawan, hingga totalnya mencapai 8.882.

Data yang direkam berasal dari 72.099 hasil uji sampel yang dilakukan oleh polymerase chain reaction (PCR) di 46 laboratorium. Sebanyak 56.974 sampel diperiksa, dan 8.882 data positif dan 48.092 data negatif diperoleh.

Kemudian, jumlah orang yang dipantau (ODP) adalah 203.040, dan jumlah pasien yang dipantau (PDP) adalah 19.648. Data berasal dari 34 provinsi dan 282 wilayah / kota di seluruh negeri.

Kemudian kelompok kerja merinci data positif COVID-19 di Indonesia, yaitu 9 kasus di provinsi Aceh, 186 kasus di Bali, 370 kasus di Banten, 10 kasus di Bangka Belitung, 8 kasus di Bengkulu, Jepang Ada 82 kasus gangguan dan 3.789 kasus DKI Jakarta. -Diikuti oleh 32 kasus di Jambi, 912 kasus di Jawa Barat, 649 kasus di Jawa Tengah, 785 di Jawa Timur, 51 di Kalimantan Barat, 105 di Kalimantan Timur, 104 di Kalimantan Tengah, dan 146 di Kalimantan Selatan , 89 kasus di Kalimantan Utara.

Kemudian 85 kasus di Kepulauan Riau, 195 kasus di Nusa Tenggara Barat, 129 kasus di Sumatera Selatan, 102 kasus di Sumatera Barat, 40 kasus di Sulawesi Utara, 111 kasus di Sumatera Utara, 45 kasus di Sulawesi Tenggara contoh. 440 kasus di Sulawesi Selatan, 36 kasus di Sulawesi Tengah, 42 kasus di Namphong, 39 kasus di Riau, 26 kasus di Maluku Utara, 22 kasus di Maluku, 16 kasus di Papua Barat, 141 kasus di Papua, Ada 35 kasus di Sulawesi Barat, 1 kasus di Nusa Tenggara Timur, 15 kasus di Gorontalo, dan 26 kasus diverifikasi di lokasi.