Dokter India berjuang untuk mengatasi puncak kasus Covid-19
- Corona
- Des 15, 2020
- 0
Laporan reporter Tribunnews.com Srihandriatmo Malau-TRIBUNNEWS.COM, New Delhi-Para dokter di rumah sakit swasta terbesar di ibu kota India itu menjadi patokan bagi pasien Covid-19. Jam kerja tidak sadar.
Hingga Senin (9 Juli 2020), jumlah total infeksi virus corona di India telah melebihi 4,2 juta.
Jumlah ini telah melampaui Brasil, menjadi negara paling terpengaruh kedua oleh Covid-19 setelah Amerika Serikat.
Pemerintah federal yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi (Narendra Modi) telah memberikan hak kepada negara bagian untuk membebaskan dan membuka ekonomi mereka. Tiga bulan blokade sebelumnya menyebabkan meningkatnya pengangguran dan menyusutnya pertumbuhan ekonomi.

Membaca: Piet Pagau Positif Covid -19, keluarga menunggu hasil tes usap
Setelah berkurang menjadi kurang dari 1.000 kasus per hari di musim panas dan musim panas, saat kota dibuka kembali, New Delhi sekarang melaporkan lebih dari 3.000 per hari Misalnya, termasuk mulai Senin (7/9/2020). Untuk pertama kalinya sejak Maret.
Rumah sakit ibu kota memberi lebih banyak tekanan pada pasien Covid-19 karena pasien dari negara bagian lain melakukan perjalanan ke kota untuk perawatan yang lebih baik.
Baca: Covid-19 Positif, Kondisi Piet Pagau OTG, Kini Diisolasi di Rumah Sakit
Di Max Smart Super Speciality Hospital di Intensive Care Unit (ICU), 32 Tempat Tidur Penuh Covid-19 Pasien — Pasien yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan akan segera dipindahkan ke bangsal lain untuk menyediakan ventilator.
“Setiap orang kelelahan mental,” katanya. Dokter ICU Ronak Mankodi.
Komentar Terbaru